Rakernas Pemuda Katolik 2022: Gugus Tugas Papua Menggali Gagasan Visioner Melalui Workshop

Departemen Gugus Tugas Papua/Dok. MDP

Pojokredaksi.com, Minahasa Utara – Rakernas Pemuda Katolik yang berlangsung di Minahasa Utara, 26-29 Mei 2022 merupakan momentum organisasi untuk menentukan arah gerak organisasi dengan merumuskan program-program kerja visioner yang akan disahkan melalui mekanisme pleno dan dijalankan selama periodesasi tiga tahun kedepan.

Salah satu gugus tugas baru yang masuk dalam komposisi struktural organisasi Pemuda Katolik kali ini adalah Gugus Tugas Papua, sebuah Gugus tugas yang dibentuk pasca kongres Pemuda Katolik di Semarang, yang menegaskan komitmen keberpihakan organisasi Pemuda Katolik terhadap isu-isu yang berkembang di tanah Papua, serta mencari alternatif solusi yang dapat mengurai benang kusut persoalan yang selama ini melilit tanah Papua.

Ketua umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma mengatakan bahwa kehadiran Gugus Tugas Papua ini sebagai upaya bersama untuk penguatan kapasitas orang muda di Papua selaku lokomotif perbaikan persepsi, baik terhadap masyarakat Indonesia maupun masyarakat Papua, sebagai bagian dari komunitas Nusantara.

“Persoalan Papua adalah persoalan Indonesia. Pemuda Katolik sebagai salah satu stakeholder penting harus berkomitmen mendorong penyelesaian persoalan di tanah Papua. Pemuda Katolik harus menjadi fasilitator efektif yang mampu menjembatani dialog Papua – Jakarta, tandas Gusma.

Dalam Rakernas Pemuda Katolik kali ini, Gugus Tugas Papua mengadakan workshop, guna menggali gagasan-gagasan bernas dari peserta Workshop, yang akan dijadikan sebagai bahan baku Gugus Tugas Papua, untuk merumuskan program kerja konkret, yang diharapkan dapat membawa dampak perubahan positif bagi kebaikan bersama di tanah Papua.

Saudara Melkior N.N. Sitokdana S.Kom; M.Eg, Ketua Departemen Gugus Tugas Papua yang didapuk memimpin jalannya workshop, dalam selayang pandang tentang Gugus Tugas Papua memaparkan secara garis besar keberadaan Gugus Tugas Papua ini lengkap dengan clustering isu-isu sosial yang selama ini terjadi di Papua.

Baca Juga :  Polres Asahan Terima Kunjungan Kerja Tim Ombudsman Republik Indonesia

Guna memperkuat kinerja Gugus Tugas Papua ini, Bung Melkior juga membuat mapping urgensi isu, prioritas kerja, kerangka kerja, protap substansi advokasi dan
bantuan hukum, dan protap public statement, yang merupakan road map bagi Gugus Tugas Papua dalam mengelola isu-isu publik, lantas memberikan alternatif solusi bagi isu-isu yang berkembang.

Pada sesi dialog interaktif yang dimoderatori oleh Saudara Atanasius, (Pengurus Pusat Pemuda Katolik Bidang Riset dan Kebijakan Publik), para peserta Workshop yang mayoritas terdiri dari Pengurus Pemuda Katolik Komda Papua dan Komda Papua Barat, serta utusan Komda dan Komcab dari berbagai daerah berlangsung komunikatif dan solutif. Antusiasme peserta yang memberikan kontribusi pemikiran bernas, guna mengatasi persoalan-persoalan di Papua begitu tinggi.

Dari beberapa persoalan yang diangkat berdasarkan situasi riil yang dialami oleh masyarakat Papua, seperti persoalan Hak-hak masyarakat adat, terutama hak ulayat tanah. Persoalan pendidikan, SDM, demokrasi, populasi OAP, kekerasan dan pelanggaran HAM menjadi perhatian serius dari peserta Workshop untuk merumuskan program kerja ke depan.

Di sektor pendidikan, para peserta mengkritisi realitas sistem pendidikan yang kini terjadi di Papua. Realitas degradasi sistem pendidikan baik pendidikan swasta milik Gereja maupun sekolah-sekolah Negeri saat ini di bumi Cendrawasih, memperburuk pengembangan sumberdaya manusia Papua yang pada gilirannya tidak mampu bersaing dalam dunia kerja maupun sektor-sektor strategis lainnya.

Delegasi dari Komda Papua Barat yang hadir menyuarakan pentingnya peran pemuda Katolik dalam mendorong perlindungan dan pemberdayaan masyarakat adat berbasis potensi lokal.

Usul kongkrit dari Paulinus Waru (SesKomda Papua Barat) mengusulkan agar Pemuda Katolik melalui Gugus Tugas Papua, mengkaji secara ilmiah, dan mendorong pemerintah daerah untuk membentuk dinas khusus yang menangani Masyarakat adat ini.

Baca Juga :  Doakan Indonesia Aman, SMP Muhammadiyah 5 Surabaya Gelar Tasmi' dan Murojaah Akbar

Ketua Komda Papua menegaskan persoalan Pendidikan dasar, SDM dalam berbagai bidang, ekonomi riil, demokrasi, persoalan kekerasan dan pelanggaran HAM. Selain itu, persoalan literasi digital menjadi fokus perhatian dari Komda Papua.

Masukan dari Komcab dan Komda dari Papua dan Papua Barat ini menjadi acuan bagian Gugus Tugas Papua untuk merumuskan dan menjalakan program yang sifatnya edukatif, sosialisasi, advokasi dan media handling. Untuk menjalankan program-program tersebut Gugus Tugas Papua akan berkolaborasi dengan semua pengurus dari tingkat Komcab sampai tingkat pusat Se-Indonesia.

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *