Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 di Kecamatan Tirtayasa,Kabupaten Serang

Serang, POJOKREDAKSI.COM
Kepala Puskesmas Tirtayasa , Kabupaten Serang, Hj. Nunung Nuraeni, S.ST menyampaikan, target BIAN sampai akhir Agustus 2022 ini diharapkan bisa mencapai 95 persen.

“Pelaksanaannya harus selesai di Agustus 2022 dengan target 95 persen. Tapi, nanti ada satu bulan lagi di September 2022 untuk kita lakukan sweeping. Kalau ternyata masih belum memenuhi target, kita kejarnya di bulan September 2022,” ujar kepala Puskesmas Tirtayasa tersebut Senin,(29/8/2022).

Ia menyebutkan, terdapat dua kegiatan yang dilakukan dalam program BIAN kali ini. Pertama, imunisasi wajib campak rubella.

Jika di bulan Agustus 2022 ini ada anak berusia 9-59 bulan dalam kondisi sehat dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, maka dia harus mendapatkan imunisasi campak rubella.

Selain itu, akan dilakukan pengecekan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memastikan imunisasi dasar anak.

“Jika sudah lengkap, berarti di bulan Agustus 2022 ini, anak cuma dapat imunisasi campak rubella. Tapi kalau ada imunisasi lengkap yang terlewat, dia harus diberikan vaksinasi kejar,” ucapnya.

Lalu yang kedua, pada BIAN tahun 2022 ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang juga memperkenalkan multiple injeksi bagi anak. Jika ada anak yang berusia 12-59 bulan di Agustus 2022 ini belum mendapatkan imunisasi dasar, maka saat datang ke fasilitas kesehatan akan diberikan lebih dari satu suntikan secara sekaligus di lokasi yang berbeda.

“Misalnya satu di tangan, satu di kaki, seperti itu. Beberapa jenis imunisasinya ada oral polio vaksin, injeksi polio vaksin, imunisasi pentavalen (DPT-hemofilus influenza B, dan hepatitis B),” sebut nya.

Baca Juga :  PBB Bali Menghadiri HUT Ke-22 Laskar Bali Shanti dan Peresmian Aliansi Bali Angunggah Shanti Jagadhita

“Jadi, anak-anak ini kemarin dapat oral polio vaksin, campak rubella, IPV. Alhamdulillah anaknya tetap sehat. Multiple injeksi ini memang sudah direkomendasi oleh WHO dari dulu. Tapi, di Indonesia memang belum berjalan dengan masif dan serentak,” ungkapnya.

Kepala puskesmas tersebut menambahkan, sampai saat ini program BIAN masih dilakukan di posyandu dan Puskesmas. Imunisasi ini tidak dipungut biaya sepeserpun alias gratis dan dijamin oleh pemerintah.

“Bukan karena gratis berarti vaksinnya jelek ya. Tapi, menurut pertimbangan pemerintah, lebih efisien dan ekonomis, mencegah lebih baik daripada mengobati,” tuturnya.

“Sebab biaya pengobatan anak yang sudah tertular penyakit-penyakit yang bisa kita cegah dengan imunisasi itu, jauh lebih besar daripada biaya pembelian vaksin,” imbuhnya.

Sehingga, ia mengimbau bagi seluruh masyarakat kecamatan Tirtayasa, yang memiliki anak berusia 9-59 bulan untuk ikut serta berpartisipasi mensukseskan Progaram pemerintah di bidang kesehatan.
(SN)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *