Bak Mengejar Angin, tapi Tuhan punya Sejuta Jawab

POJOKREDAKSI.COM – Untuk bermimpi mengenalmu pun aku tak punya keberanian.
Dan sekarang engkau ada di hidupku.
Membuat aku tak kuasa menahan rasa.
Rasa dimana membuat aku sendiri tak berani untuk berkata.

Kita dipisahkan oleh kebisuan yang tak perlu ada.
Sebenar jarak itu hanya tentang bagaimana aku melihat kedalam
hitam matamu.
Kalau engkau mengulum senyum, membuat aku semakin ragu.
Bisa jadi itu adalah kata-kata yang tak ketara dari dalam hatimu yang menceritakan aku dengan caramu yang lucu.

Suatu hari nanti, engkau bisa saja salah bahkan lupa mengeja namaku.
Dan bisa jadi suatu hari nanti, aku yang harus dengan malu-malu mengeja namamu.

Sekiranya langit itu rendah, dan dapat ku sentuh.
Aku tetap tidak ingin memberimu bintang.
Sebab jikalau setelahnya itu engkau akan menjadi jauh.
Yang bisa ku baca engkau hanya sekedar sebagai rasi.
Yang tak ku mengerti nama, makna dan lambangnya.

Melihatmu selalu tentang ketenangan di dalam ketersesatan.
Memang… tak ada yang lebih membingungkan dari pada jatuh cinta.
Bak mengejar angin… tapi TUHAN punya sejuta jawab.

Bandung, 28 April 2017
By : mkf’27

POJOKREDAKSI.COM

Baca Juga :  Detik Waktu Sunyi

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *