Marissa Hutabarat, Wanita Berdarah Indonesia Jadi Hakim di Amerika Serikat

Perempuan-Berdarah-Indonesia-Marissa-Hutabarat-Hakim-Di-Amerika-Serikat.jpeg
Perempuan-Berdarah-Indonesia-Marissa-Hutabarat-Hakim-Di-Amerika-Serikat.jpeg

Pojokredaksi.com-Perempuan berdarah Indonesia ini patut menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Dia adalah Marissa Hutabarat. Marissa ini terpilih menjadi salah satu hakim di pengadilan perdata New Orleans-Amerika Serikat dalam pemilu lokal pada Agustus lalu.

Marissa berhasil mencapai impiannya tersebut setelah melalui serangkaian pemilu lokal yang digelar pada tanggal 15 Agustus 2020 lalu. Cara yang ia tempuh untuk mendapatkan hati banyak masyarakat adalah dengan membuat slogan ‘Hakim Merakyat’, sebuah kalimat yang sungguh merepresentasikan keinginan dari Marissa saat itu.

Kiprah Marissa menjadi hakim perdata di AS ini diulas oleh VOA Indonesia, seperti dilansir pada Senin,21/9. Marrisa yang lahir dari orang tua warga Indonesia dan Thailand.

Ia tumbuh besar di AS. Tumbuh besar di Amerika membuat Marissa menjadi sosok perempuan yang memiliki wawasan luas. Memang belum pernah menginjakkan kaki di Indonesia, namun dia mengakui sangat bangga dengan warisan budaya Indonesia yang tertanam pada dirinya.

“Saya bangga menjadi orang Indonesia, saya bangga dengan warisan budaya saya. Nenek saya juga dari Indonesia dan ayah saya tentu saja orang Indonesia dan dia tumbuh besar di Singapura. Tapi apa yang juga tertanam pada diri saya dari pemahaman saya soal budaya Indonesia adalah sangat berorientasi pada keluarga,” ucap Marissa dalam wawancara dengan VOA Indonesia, beberapa waktu lalu.

“Budaya Indonesia yang saya banggakan. Saya sangat bangga pada warisan budaya saya,” imbuhnya.

Di AS, Marissa tinggal bersama ayah, ibu dan neneknya. Darah Indonesia mengalir dalam diri Marissa dari sang ayah yang keturunan Indonesia, namun lahir dan besar di Singapura. Sedangkan ibunda Marissa merupakan wanita keturunan Tionghoa asal Thailand.

Baca Juga :  Medali Emas dan Medali Perak Dibawa Pulang ke Labuhanbatu Utara oleh SMA Kesuma Bangsa Londut

Besar di Amerika Serikat membuatnya tak dapat berbahasa Indonesia. Ia pun merasa malu lantaran tak memiliki kemampuan tersebut. Kendati demikian, ia pun berencana untuk belajar Bahasa Indonesia dan Bahasa Batak di masa mendatang.

“Opung saya mengajari saya Bahasa Batak sedikit. Saya agak malu karena tidak belajar Bahasa Indonesia tapi saya rencana akan belajar supaya cukup mengerti lah,” sambungnya.

Dikutip dari akun instagram cetul22, Marissa merupakan seorang perempuan terpelajar yang memiliki mimpi besar. Sejak kecil, ia berusaha belajar dengan sungguh-sungguh agar suatu hari nanti dirinya dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati. Salah satu cara yang ia tempuh yakni dengan mengambil jurusan psikologi dan hukum saat masih mengenyam bangku perkuliahan di Amerika Serikat.

“Saya ambil jurusan psikologi saat S1 kemudian ambil hukum dan saya selalu ingin melayani masyarakat sebaik-baiknya,” katanya.

(Abet T)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Pojok WA