Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Kondisi penggembira muktamar ke-48 sangat lelah, selain dari muktamar, mereka juga rihlah ke objek wisata yang ada di Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti ke Bromo, Yogyakarta dan sekitarnya.
“Banyak yang menderita penyakit kronis misal darah tinggi dan kencing manis. Beberapa ada yang sakit diare lemes pusing. Alhamdulillah, kemarin hanya ada satu yang perlu penanganan lanjutan karena ada hipertensi, diabet disertai diare muntah.”
Demikian disampaikan dr Zuhrotul Mar’ah Lailatusholichah lebih akrab dipanggil dr Zuhro yang juga merupakan anggota komisi B DPRD kota Surabaya ketika memantau serta memberikan pelayanan kesehatan para penggembira Muktamar ke-48 arus balik di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Minggu, (20/11/2022).
“Di lapangan hanya ada sedikit kendala, dimana penggembira sudah masuk diruang transit keberangkatan, saat masuk ke tempat transit perlu ada negosiasi dengan petugas pintu masuk”, terang dr. Zuhro.
Dokter Zuhro berharap jika ingin bepergian jauh dalam waktu yang agak lama, senantiasa membawa persediaan obat yang biasa diminum, diperhatikan makanan dan minuman yang dikonsumsi serta tetap istirahat, jangan memaksa untuk ikut semua kegiatan yang sudah dilist panitia maupun travel.
“Saat perjalanan pastikan ada tim kesehatannya, minimal perawat, dan tetap berdo’a selalu”, tutup dr. Zuhro.
Salah satu penggembira Muktamar ke-48 arus balik dari Pare-Pare Sulawesi Selatan, Hj. Rosita Djasman sangat mengapresiasi dr. Zuhro yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan pelayanan kesehatan secara gratis walaupun ada acara lain, namun masih menyempatkan diri mengunjungi para penggembira di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
“Alhamdulillah, saya sangat salut dan berterima kasih ada dewan yang berprofesi sebagai dokter turun serta memeriksa sendiri kesehatan para penggembira,” paparnya.
Perempuan usia 41 tahun tersebut menyampaikan banyak terima kasih kepada dokter Zuhro, dimana walau seorang dewan, akan tetapi sudi terjun sendirian memberikan pelayanan berupa cek kesehatan kepada para Muktamar ke-48 yang akan melanjutkan perjalanan laut menuju kampung halamannya.
“Tadi saya kira dokter rumah sakit biasa, ternyata beliau juga seorang dewan, saya tidak menyangka sama sekali ada dewan yang mau turun langsung ke posko pelabuhan, menangani sendiri didampingi suaminya,” tutupnya.
(Sigit Santoso)
