Walikota Surabaya Eri Cahyadi Kumpulkan Semua Para Kader Kesehatan, Guna Jelaskan Isu Pemecatan

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Buntut isunya ribuan kader kesehatan mengundurkan diri karna kebijakan Pemkot dan Dinkes surabaya walikota Surabaya Eri Cahyadi mengumpulkan seluruh kader kesehatan Surabaya di gedung convention hall guna menjelaskan adanya kabar pemecatan hingga keterlambatan intensif.

Eri menegaskan,tidak ada kader yang dipecat kader yang selama ini berkontribusi masih bisa bertugas sebagai anggota sedangkan tiga kader yang masuk didalam surat keputusan (SK) kader Surabaya hebat beralih tugas menjadi koordinatornya,Rabu (2/3/2022).

“Tidak ada pemecatan kader,jadi saya tegaskan lagi kader yang tak berijazah dan sudah lanjut usia (lansia) itu bisa jadi anggotanya yang punya SK menjadi koordinatornya,namun semua kader ini sama baik anggota maupun koordinator intensifnya Rp 400 ribu,”tegas Eri.

Eri menambahkan,zaman kepemimpinan walikota yang dulu hingga sekarang kader itu bekerja dari hati,bahkan dahulu tidak ada kader yang mendapatkan insentif ataupun uang transport.

“Karena bentuk apresiasi Pemkot kepada para kader kesehatan,intensif dari 25 ribu naik 50 ribu terus ada 100 ribu,tapi tergantung dari SK masing-masing kepala dinas,”tambah Eri.

Terkait insentif kader yang mengalami keterlambatan dan menjadi gunjingan para kader,Eri menyampaikan keterlambatan itu lumrah terjadi di awal tahun karna harus menunggu angaran pendapatan asli daerah (PAD) yang masuk.

Bila ada kader yang sudah masuk dalam kader Surabaya hebat,maka tidak akan lagi sekat antara kader satu dengan kader lainya karna akan diatur kedalam peraturan wali kota(perwali) Surabaya.

Baca Juga :  Bupati Buka Pertemuan Penyusunan GDPK Kabupaten Asahan

“Saya ingin sampaikan kepada para kader yang ada di Surabaya,kalau sudah masuk dalam SK yang dulu,maka hari ini tetap menjadi kader Surabaya hebat.jadi jika nanti saya panggil tidak perlu semuanya cukup koordinatornya saja.dan saya minta kepada semua kader,saya tidak ingin mendengar lagi ada yang kader meminta hak.semua itu sudah kewajiban Pemkot sebagai bentuk apresiasi kepada kader yang hebat-hebat ini,”tutup Eri.

(Sigit Santoso)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *