Prabowo: Dalang Demo Omnibus Law dari Asing

Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, yang juga menjabat Menteri Pertahanan RI dalam Kabinet Indonesia Maju. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Jakarta-Pojokredaksi.com-Aksi tolak pengesahan UU Ciptaker terjadi di hampir seluruh kota di Indonesia. Gelombang penolakan ini dimulai sejak rapat paripurna DPR RI mengesahkannya pada Senin,5/10.

Menanggapi aksi-aksi demonstrasi termasuk yang berujung ricuh, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menyebut ada pihak yang sengaja menungganginya.

Pria yang juga menjabat Menteri Pertahanan RI ini menuding ada pihak asing yang menjadi dalang demo omnibus law yang berujung rusuh tersebut.

“Saya ingin beri peringatan, hoaks ini berarti ada yang ingin ciptakan kekacauan, nah dan saya punya suatu keyakinan ini berasal dari luar negeri ada kekuatan asing negara tertentu yang tidak pernah suka Indonesia aman dan maju,” kata Prabowo dalam video wawancara milik Partai Gerindra, Selasa13/10.

Prabowo sendiri menuding para pedemo itu termakan hoaks atau kabar bohong yang sengaja disebarkan berkaitan dengan Undang-undang Cipta Kerja ini. Ia menilai rakyat yang melakukan aksi demonstrasi di sejumlah daerah itu justru belum membaca keseluruhan isi aturan yang baru disahkan itu.

“Jadi banyak sekarang ini yang kemarin demo belum baca hasil omnibus law itu. Dan banyak hoaks. Banyak hoaks dimana-mana,” katanya.

Prabowo juga memberi peringatan kepada pihak yang sengaja mengambil keuntungan dalam kerusuhan yang terjadi akibat demontrasi ini.

“Memang ada pihak yang sengaja menciptakan kekacauan dan mengambil keuntungan dari semua kejadian tersebut,” tegas Prabowo.

Mantan Pangkostrad itu meyakini pihak yang dengan sengaja melakukan kekacauan di Indonesia ini justru berasal dari luar negeri dengan memanfaatkan tokoh-tokoh di Indonesia yang justru tak sadar sedang diperalat.

Baca Juga :  Ratusan Petani di Brebes Jawa Tengah Dukung Anies Baswedan Sebagai Capres RI 2024

“Jadi ya ini kadang, tokoh-tokoh kita lihat dia yakin dia benar, tapi dia lakukan sesuatu dia tidak sadar sebetulnya ini permainan orang lain. Dan kita, selalu saya katakan dari ratusan tahun lalu selalu diadu domba,” kata Prabowo.

Terlepas dari itu semua, Prabowo mengaku sangat memahami kesulitan yang saat ini dialami oleh para buruh di tengah pandemi Covid-19. Apalagi partai yang dia ketuai yakni Partai Gerindra dia klaim selalu berusaha memperjuangkan hak-hak buruh. Bahkan, klaimnya, saat UU Ciptaker ini mulai dibahas di DPR, Partai Gerindra selalu berusaha membela kepentingan para buruh.

“Partai Gerindra juga paling keras bela kepentingan semua dan dengan sungguh-sungguh. Dari permintaan buruh sudah diakomodasi 80 persen,” katanya.

Prabowo juga mengimbau kepada masyarakat untuk tak gegabah dalam mengambil keputusan dan bersikap akan sesuatu. Apalagi Indonesia juga tengah menghadapi pandemi dunia, Covid-19.

Prabowo juga tak menganjurkan anak muda turun ke jalanan untuk berdemonstrasi di tengah pandemi Covid-19 hanya berdasarkan informasi hoaks yang disebarkan pihak tertentu.

“Dalangnya justru tak bertanggungjawab. Saya sangat prihatin. Ini kan lagi Covid, cobalah kita sabar, atasi dulu, kita perbaiki kita coba kalau nanti undang-undang ini tidak bagus, kalau tidak terlaksana baik bawa ke judicial review bawa ke MK,” katanya.

Seperti diketahui demo penolakan omnibus law Ciptaker berlangsung di sejumlah daerah di Indonesia sejak undang-undang itu disahkan dalam rapat paripurna DPR pada Senin,5/10.

Pada 5-7 Oktober 2020, Polri berhasil menyekat massa aksi sehingga tidak melakukan unjuk rasa di kawasan ibu kota RI tersebut. Namun, pada Kamis ,8/10, massa tak terbendung dan berupaya mendekati Istana Kepresidenan–setidaknya lewat dua arah yakni dari kawasan Simpang Harmoni dan Thamrin.

Baca Juga :  Peringati Hari Buruh Internasional 1 Mei, Partai Buruh Sumut Gelar Aksi Serentak di 32 Kabupaten Kota

Aksi pada Kamis itu pun berlangsung ricuh dan mengakibatkan bentrokan antara massa dengan aparat kepolisian. Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sendiri saat hari itu tak berada di Jakarta karena sedang melakukan kunjungan kerja meninjau food estate di Kalimantan Tengah. Sementara itu, DPR sendiri tengah masa reses hingga 8 November mendatang, namun penjagaan polisi atas kawasan komplek parlemen pun tak diperlonggar justru diperketat pada hari itu.

Aksi menolak omnibus law UU Ciptaker sendiri terus berlangsung saban harinya di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk massa buruh yang kembali mencoba mendekati Istana Kepresidenan kemarin. Hari ini, Selasa,13/10 pun rencananya akan ada pula aksi massa tolak UU Ciptaker di Jakarta yang bakal dilakukan aliansi PA 212 dkk.

(Abet T)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *