Upaya Tolak Tambang Matim SP NTT Berhadapan dengan Preman di Kemneko Ekonomi

Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Serikat Pemuda Nusa Tenggara Timur (SP-NTT) Jakarta untuk ke IV kalinya menggelar aksi menolak rencana hadirnya Pabrik Semen dan tambang batu gamping di Lolok dan Luwuk, Desa Satar Punda, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur.

Aksi tolak tambang ini berlangsung di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI), Kamis (17/12/2020).

“Kali ini adalah aksi jilid ke-IV oleh SP NTT Jakarta dalam upaya menggagalkan hadirnya tambang dan pabrik semen di Satar Punda, Manggarai Timur,” ujar Saverius Jena, Kordinator Lapangan SP NTT.

Save menilai hadirnya industri ekstraktif di Manggarai Timur merupakan salah satu kegagalan dari Kemenko Perekonomian dalam upaya menyejahterakan masyarakat melalui ekonomi berbasis kerakyatan.

“Manggarai Timur memiliki potensi unggulan di bidang Pertanian, Perikanan, Peternakan, dll. Namun Pemerintah gagal dalam mengembangkan potensi ini,” tegasnya.

Sementara itu, Jenderal Lapangan SP NTT, Gesryardo Ndahur mengatakan, Kemenko Perekonomian tidak bertanggung jawab sebagai salah satu Lembaga perumus kebijakan lantaran mereka tidak diterima audiensi di dalam ruangan.

“Kemenko Perekonomian tidak bertanggung jawab. Masa kami meminta beraudiensi namun kami diterima di luar pagar Kemenko. Kami kan hanya menyampaikan aspirasi saja,” sesal putra asal Manggarai Timur ini.

Ia pun menilai bahwa orang yang bertemu mereka saat beraudiensi di luar pagar tersebut adalah bukan orang Kemenko Perekonomian.

“Kami kira mereka bukan orang Kemenko Perekonomian karena tak punya name tag. Kami anggap mereka adalah preman suruhan dari Kemenko. Karena kalau pejabat mestinya ada name tag,” tegas Gesry.

Baca Juga :  Bupati Asahan Ikuti Upacara Hari Lahir Pancasila Secara Virtual Dengan Presiden RI

Namun Menurutnya, SP NTT akan tetap kembali menggelar aksi dalam waktu dekat dengan jumlah massa yang sangat banyak.

Berikut tuntutan SP NTT dalam aksi tersebut:

1. SP NTT meminta Kementerian Koordinator Perekonomian untuk mempertimbangkan kehadiran tambang dan pabrik semen karena tidak menjamin pengembangan ekonomi masyarakat Manggarai Timur.

2. SP NTT meminta Kementerian koordinator Perekonomian untuk melakukan perumusan serta sinkronisasi pembangunan ekonomi masyarakat yang berpotensi di sektor pertanian, perikanan, perkebuan dan pariwisata.

3. SP NTT mendesak Kementerian Koordinator Perekonomian agar melakukan koordinasi dengan Bangda otonomi daerah Kemendagri agar meminta Pemprov NTT dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur untuk batalkan rencana hadirnya tambang dan pabrik semen yang bertentangan dengan RPJMD.

3. Meminta Kementerian Koordinator Perekonomian untuk menindaklanjuti surat koordinasi dari KLHK mengenai kehadiran tambang dan pabrik semen di Kabupaten Manggarai Timur.

4. Meminta Kementerian Koordinator Perekonomian untuk melakukan riset terkait dengan pembangunan ekonomi masyarakat Manggarai Timur yang berkelanjutan.

5. Meminta Kementerian Koordinator Perekonomian untuk melakukan koordinasi ke Kementrian Perindustrian terkait dengan pendirian pabrik semen di Kabupaten Manggarai Timur yang tidak mempertimbangkan kondisi over suplly semen skala nasional

7. Meminta Kementrian Perekonomian untuk koordinasi ke Kementrian Pertanian agar segera membangun sektor pertanian di Kabupaten Manggarai Timur yang selama ini tak diberdayakan secara maksimal.

Albert Syukur

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *