Kemenangan SNKT adalah Kemenangan Rakyat

Jakarta, POJOKREDAKSI.COM – Kemenangan pasangan Simon Nahak dan Kim Taolin (SN-KT) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur pada Pilkada serentak 2020 adalah kemenangan seluruh rakyat Malaka. Karena rakyat yang menghendaki adanya pergantian kepala daerah untuk sebuah perubahan yang lebih baik.

Menariknya, pilkada di Kabupaten pemekaran dari Kabupaten Belu itu, rakyat ikut secara sungguh-sungguh. Berkolaborasi memenangkan paket ini demi kemajuan daerah Malaka dari berbagai ketertinggalan. Mereka berjuang dengan berbagai cara. Alasannya hanya satu, Simon Nahak dan Kim Taolin harus menang membawa perubahan di Malaka.

Tokoh Malaka di Jakarta, Yacobus Bouk, mengatakan kemenangan paket SNKT adalah kemenangan politik rakyat. Karena pada pilkada ini, rakyat benar-benar ikut berpolitik. Mengikuti proses dari awal sampai akhir. Bahkan, dukungan rakyat dibuktikan dengan membawa bekal makanan masing-masing pada saat kampanye.

“Rakyat telah ambil bagian untuk memenangkan SNKT dengan caranya masing-masing. Ini menandakan kecintaan rakyat kepada pasangan SNKT. Rakyat ikut berpartisipasi dan bersukacita dalam berpolitik. Terlibat secara bersama-sama. Dan, ikut menikmati proses demokrasi secara nyata. Masyarakat banyak terlibat contohnya menyumbang beras, ayam, babi dan sapi. Hal ini karena kecintaan akan perubahan di Malaka,” kata Jack Bouk panggilan akrab Yakobus Bouk, di Jakarta, Selasa (23/3/2021).

Jack menyebut kehadiran pasangan SNKT sebagai Bupati dan Wakil Bupati membawa harapan baru untuk Malaka. SNKT dinilai sebagai pasangan yang lahir dari rahim rakyat. Mereka murni hadir atas kehendak dan kemauan rakyat. Ia menyebut rakyat sudah jenuh dan bosan dengan kepemimpinan sebelumnya. Atas dasar kebebasan politiknya, rakyat berani mengambil sikap dengan mendukung orang yang tepat yakni SNKT.

“Saya apresiasi sikap politik rakyat Malaka yang sejak awal mendukung sampai memenangkan paket SNKT. Paket SNKT adalah pemimpin yang lahir dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sebab, mereka lahir dari keinginan rakyat untuk perubahan. Merka juga dibantu oleh rakyat agar menang di Pilkada. Kemudian, mereka akan bekerja untuk rakyat. Ini contoh demokrasi politik yang baik. Yang mana rakyat terlibat dalam segala urusan politik,” kata Jack.

Baca Juga :  Rapat Pleno Penetapan Pasangan Calon Terpilih ST-20, KPU Akan Usulkan Pelantikan Melalui DPRD Asahan

Jack menilai kehadiran pemimpin baru di Malaka untuk menghidupkan ruang demokrasi. Agar ada regenerasi kepemimpinan. Dengan demikian, pembangunan bisa dikelola secara profesional karena ada ide dan kreativitas baru. Terutama menghilangkan praktek KKN dan adanya reformasi birokrasi yang selama ini belum dikelola profesional.

Karena itu, Jack berharap pasangan Simon Nahak dan Kim Taolin dapat menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik. Ia menyebut, kepercayaan rakyat harus dibalas dengan kerja nyata untuk rakyat. Harus benar-benar mengabdi untuk kepentingan rakyat Malaka.

“Kepercayaan rakyat harus dibuktikan dengan kerja keras dalam melayani disertai dengan kejujuran dan rendah hati. Kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Jangan memanfaatkan jabatan untuk kepentingan tertentu. Karena rakyat mengharapkan ada perubahan cara kerja dan cara melayani dari bupati dan wakil bupati yang baru,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, Simon Nahak – Kim Taolin mengalahkan petahana Stef Bria Seran – Wande Taolin (SBS – WT). SNKT diusung 5 kursi DPRD dari 3 parpol, yakni PKB 3 kursi, PSI 1 kursi, dan Perindo 1 kursi. Sementara Stef Bria Seran – Wande Taolin diusung 20 kursi DPRD Malaka. Rinciannya, Golkar 8 kursi, PDIP 3 kursi, Demokrat 2 kursi, NasDem 3 kursi, Gerindra 3 kursi, dan Hanura 1 kursi.

Jika merujuk pada dukungan parpol, petahana mestinya harus menang. Namun, rakyat berkata lain. Mereka telah memahami politik. Memilih kepala daerah bukan karena parpol. Namun, karena figur seseorang. Jika rekam jejaknya bagus, maka akan dipilih. Demikian sebaliknya. Jika punya catatan pribadi yang buruk, besar kemungkinan untuk tidak dipilih lagi.

Pasangan SN-KT sudah resmi menjadi Bupati dan Wakil Bupati Malaka setelah gugatan pasangan Stef Bria Seran – Wanda Taolin ditolak Mahkamah Konstitusi (MK) pada Kamis, 18 Maret 2021.

Baca Juga :  Mendagri Sodorkan Dua Opsi Terkait Pilkada 2020

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Malaka telah melakukan pleno terbuka penetapan Bupati-Wakil Bupati Malaka terpilih hasil Pilkada serentak 2020 lalu, yakni Simon Nahak dan Louise Lucki Taolin atau Kim Taolin (SN-KT). Pleno penetapan itu berlangsung di aula Susteran SSPs, Betun, Senin (22/3/2021).

Jack juga berpesan agar setelah penetapan oleh KPU Malaka, semua persaingan politik berakhir. Saatnya bersatu kembali membangun daerah Malaka agar lebih maju. Ia meminta semua masyarakat Malaka mendukung pemerintah yang baru, sehingga dapat bekerja sesuai harapan dan cita-cita seluruh rakyat Malaka.

“Mari kita tinggalkan perselisihan saat pilkada. Saatnya bergandengan tangan membangun Rai Malaka untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Selamat bekerja untuk Bupati dan Wakil Bupati baru. Semoga amanah,” tutup Jack Bouk.

Abet Theresia

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *