Untaian Hidup Sang Jurnalis dan Seniman H. M. Tempel Tarigan Wajib Ditiru Generasi Muda

senja di tanjung merawa

Karo, POJOKREDAKSI.COM – H. Muhammad Tempel Tarigan (80) sang Jurnalis dan Seniman, yang wajib ditiru oleh generasi muda Karo khususnya.

Usia beliau yang sudah terbilang senja, tidak menjadi penghalang untuk terus berkarya. Setelah sukses membuat novel kisah cintanya di era 60-an yang difilmkan berjudul Jandi La Surong (Janji yang tidak terpenuhi -Red) beliau juga sukses menulis novel bertajuk suku Karo berjudul Pingko–Pingko.

Tidak terhenti hanya sampai disitu, beliau baru ini juga sukses menulis buku yang berjudul SENJA DI TANJUNG MERAWA.

Dalam buku tersebut menjelaskan tentang kilas balik dan pengalaman hidup semasa beliau mengarungi kehidupan sampai mencapai usia saat ini sudah menginjakkan umur angka 80 tahun.

Pengetahuan tulis menulis yang dimiliki, digunakannya sebagai media informasi demi tetap menjaga keutuhan budaya lokal dari daerahnya yaitu Tanah Karo Simalem. Visi Tempel Tarigan, yang tersirat di dalam tulisannya, berpijak kuat terhadap moralitas dan komitmen moral disamping harapannya akan kehidupan generasi muda yang lebih baik serta rasa cintanya kepada budaya leluhurnya.

Banyak lagi prestasi tingkat Nasional yang bernuansa kebudayaan yang telah dilakukan pak Tempel, salah satunya ketika dia dipercaya sebagai ketua Panitia dan berhasil menyelenggarakan Malam Anugerah Seni Masyarakat Karo, pada 8 Juli 2007 di Jakarta Convention Center (JCC) yang langsung dihadiri oleh Presiden RI pada saat itu yakni Bapak H. Soesilo Bambang Yudhoyono dengan Ibu Ani, beserta kurang lebih 6000 penonton hadir yang saat itu dan disiarkan langsung oleh stasiun TVRI Jakarta.

Baca Juga :  BMI dan KOMPAK Apresiasi Penanganan Korupsi di Kejaksaan Negeri Karo

Namun ulang tahun beliau yang ke 80 tahun ini, terlihat Tempel sangat sedih karena kehilangan sang istri tercinta pada 16 Februari lalu. Terlihat di status media sosial miliknya yaitu aku facebook yang bernama Muhammad Tempel Tarigan, dia terus menulis rasa kehilangan disetiap statusnya yang dikaitkan dengan Hari Ulang Tahunnya beberapa hari yang lalu.

Tempel menuliskan betapa kehilangannya dia dengan sang istri yang sudah bersama–sama mengarungi bahtera rumah tangga semasa 43 tahun lamanya. Terlihat kesedihan dan kesepian beliau tidak bisa menandingi semua kado yang paling mahal sekali pun yang dia dapatkan di ulang tahun kali ini.

Sementara menurut salah satu sahabatnya, bahwa H. Muhammad Tempel Tarigan merupakan Imam dan orang tua dari anak–anak muda Karo, belajar dan bertanya lah pada beliau selagi dia ada. Kata Ramli Aziz Meliala warga Lau Baleng Kabupaten Karo.

Melalui kesempatan ini, Ramli Aziz mengucapkan Selamat Ulang Tahun Bapak H. Muhammad Tempel Tarigan, semoga sehat, panjang umur, dan bahagia. Ucapnya pada Kamis, (4/8/2022) sekira pukul 14.00 WIB.

(B. Purba/Si/Red)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *