Pernyataan Sikap oleh Ormas Nasionalis PGN dan Pemuda Batak Bersatu, dalam Rangka Mendukung WWF 2024 di Bali

pgn bali

Bali, POJOKREDAKSI.COM – Patriot Garuda Nusantara (PGN) dan Pemuda Batak Bersatu (PBB) Provinsi Bali melakukan aksi solidaritas dalam rangka mendukung Konferensi WWF (World Water Forum) 2024 dan mengecam keras tindakan kejahatan luar biasa OPM yang didukung oleh AMP KK Bali, bertempat di Monument Bajra Sandi, Jl. Raya Puputan No.142, Renon, Kec. Denpasar Timur, Kota Denpasar, Bali. Sabtu, (27/4/2024) yang dimulai sekira Pukul 15.30 Wita.

Dalam aksi tersebut, selaku Korlap Panglima PGN Wilayah Bali Sdr. Gus Yadi yang diikuti ± 40 orang, dan juga PBB yang dipimpin langsung oleh ketua DPD Provinsi Bali Robert Manurung berserta 40 anggota Pemuda Batak Bersatu sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi disintegrasi bangsa.

Pantauan media Pojokredaksi.com di lokasi, melihat alat peraga yang digunakan dalam kegiatan tersebut 2 Unit Mobil Commando, 1 Set pengeras suara, 9 buah Bendera Merah Putih, 1 buah Bendera PGN, 1 buah kerenda mayat, yang bertuliskan ‘Keranda ini siap dikirimkan untuk Pemberontak Papua’.

Juga tampak spanduk yang bertuliskan PGN Bali mendukung Konferensi World Water Forum ke 10 “Water For Shared Prosperity” dan spanduk bertuliskan OPM MELAKUKAN KEJAHATAN KEMANUSIAAN BERAT DI PAPUA DAN DIDUKUNG OLEH AMP, beserta foto korban kejahatan kemanusiaan.

Dalam aksi tersebut juga ada beberapa orasi yang disampaikan oleh Gus Yadi, berikut kutipannya:

  • Kita akan membantu dan mendukung adanya konferensi Water World Forum yang akan dilaksanakan di Nusa Dua, jangan sekali-kali kelompok atau perorangan berani mengganggu kegiatan tersebut, karena kegiatan tersebut untuk membangkitkan kepercayaan Dunia terhadap bangsa Indonesia.
  • Betapa banyak kekejaman-kekejaman yang dilakukan oleh OPM di Papua, oleh karena itu lawan lawan lawan, Mari kita dukung pemerintah kita dukung TNI dan Polri segera memberantas OPM, di mana ada beberapa orang dan beberapa kelompok yang malah mendukung OPM dengan mengatasnamakan HAM. Bagaimana aparat dibunuh dan rakyat diperkosa oleh OPM.
  • Sungguh sangat miris apa yang dilaksanakan atau dilakukan oleh OPM, saya dan kami PGN siap untuk mendukung apapun yang dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas OPM di Papua.

    Kita lihat bagaimana anak-anak Papua dikuliahkan di Bali dengan menggunakan dana Pemerintah, namun mereka malah melaksanakan aksi Makar sungguh miris rekan-rekan sekalian.

  • Kita masih melihat adanya Oknum yang ingin Papua untuk merdeka, Mari kita berjuang satukan visi satukan langkah sesuai dengan tujuan dan visi misi dari PGN.

    Mahasiswa saatnya belajar bagaimana kebhinekaan itu bagaimana perbedaan itu bagaimana Pancasila itu lalu ilmunya digunakan untuk mengabdi kepada masyarakat jangan mau diprovokasi, jadi kami minta mahasiswa amp untuk flashback kembali apa tujuan mereka menjadi mahasiswa dan belajar di Bali.

    Lihat Timor Timur apa yang terjadi pada mereka sekarang kami tidak rela Papua seperti itu, Papua tetap bagian dari NKRI.

  • Hari ini keberadaan kita memastikan bahwa NKRI tidak bisa diganggu oleh siapapun atau pemberontak atau AMP nggak ingin merongrong kewibawaan NKRI akan kita gasak, patriot Garuda Nusantara sudah bersumpah setia rela mati untuk Indonesia. Mulai hari ini kami harapkan kepada aparat keamanan jangan ada orang yang ingin menjelek-jelekkan bangsa Indonesia, jangan biarkan kelompok maupun perorangan menghina bangsa Indonesia ini.

    Wahai orang-orang yang bekerja sama dengan OPM pemberontak bangsa ini saya sudah siapkan renda mayat ini untuk kalian, tidak ada kata lain lawan pemberontak bangsa.

Baca Juga :  Dokter Zuhro Pimpin Rapat Periodik Perempuan Amanat Nasional Kota Surabaya

Selain melakukan orasi, juga dilanjutkan dengan Pembacaan Surat Terbuka Kepada Presiden Republik Indonesia, isinya sbb :

  1. Kami rakyat Indonesia sangat sedih dan marah melihat atau menonton dengan tersebarnya video-video kekejaman yang dilakukan oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM), bagaimana bisa di Negara yang berdaulat ini dan merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945 ada extra ordinary crime atau kejahatan yang luar biasa terhadap anggota TNI, Polri, Guru, Team Medis, Buruh dan bahkan masyarakat yang tidak mendukung gerakan mereka ditangkap lalu disiksa, untuk kaum wanita diperkosa terlebih dahulu dan disiksa lalu di bunuh serta di mutilasi alangkah keji, kejam dan sangat sadis extra ordinary crime atau rasis dan sebagainya.
  2. Mereka anggota TNI, Polri, ASN punya anak, istri atau suami, orang tua yang setiap saat berharap bisa berkumpul, bercanda-gurau namun apa yang terjadi mereka menangis dan sedih orang yang mereka tunggu dan di harap hadir di tengah-tengah mereka ternyata datang dengan tubuh yang kaku tanpa nyawa.
  3. Bapak Presiden yang sangat kami hormati menjadi TNI, Polri, Guru, Tenaga Medis dan lain-lain tidak untuk mati sia-sia, untuk itu kami menunggu keberanian Bapak Presiden dalam menumpas Organisasi Papua Merdeka (OPM) beserta under bow atau sayap organisasi pendukungnya.
  4. Bapak Presiden Ir.Joko Widodo yang saya hormati, kami rakyat Indonesia akan dan selalu mendukung penuh segala kebijakan yang Bapak Presiden putuskan, yang keputusan tersebut melindungi rakyat dan bangsa ini.

pbb bali

Kemudian, sekira Pukul 17.10 Wita Kegiatan selesai berjalan aman dan lancar, masa yang hadir membubarkan diri dengan damai.

(ED Panggabean)

Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *