RPM (Rumah Pintar Matahari) dan Universitas Airlangga Surabaya, Kenalkan Budaya Batik Kepada Anak – Anak Usia Dini

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Terlihat wajah yang penuh keceriaan saat puluhan anak-anak dari kampung 1001 malam Surabaya sedang asik belajar membatik.

gagasan yang dicanangkan RPM (rumah pintar matahari ) dan mahasiswa Unair (universitas Airlangga) Surabaya ini, karana banyak anak-anak jaman sekarang ini tidak tahu bagaimana cara membatik yang benar,Jum’at ( 10/12/2021).

Pertama-tama,anak -anak ini diajari cara memutar kaos atau yang disebut menjumput kaos dengan cara memutar bagian lengan diikat dengan karet dan dibikin menjadi beberapa ikatan.

Pengurus RPM (rumah pintar matahari) Surabaya,BPK Sutikno farous,s.o.s ,mengungkapkan kegiatan ini sengaja dilakukan sebagai upaya untuk lebih mengenalkan dan melestarikan warisan budaya nenek moyang bangsa Indonesia agar tidak hilang ditelan perubahan jaman.

“Kita ajarkan warisan budaya bangsa kepada anak-anak agar lebih mengenal apa saja peninggalan nenek moyang kita,salah satunya kita ajarkan membatik “ungkap sutikno.

Belajar membatik ini juga merupakan pengalaman yang pertama bagi anak-anak yang ada dikampung 1001 malam, khususnya agnia yang merasa sangat senang dengan adanya kegiatan membatik ini.

” Senang sekali bisa belajar membatik,karna ini baru pertama kali belajar,tadi juga dibantu kakak-kakak mahasiswa ” tutur agnia.

koordinator kegiatan ini andhien Julianne menerangkan jika budaya batik ini tidak diperkenalkan kepada anak-anak usia dini,agar tidak ketergantungan dengan gadget.

” Adik-adik sangat antusias sekali dengan kegiatan ini,saya dan kawan -kawan jadi bersemangat untuk lebih mengajari budaya bangsa kita” terang andhien.

Baca Juga :  Selingkuhi Istri Pelaut, Anggota DPRD di Sulsel Masuk Rumah Lewat Jendela

” Kita pilih belajar membatik ini karna prosesnya yang paling mudah dan simple dan bisa lebih mengenalkan budaya kepada anak-anak ” tambahnya.

” Dengan belajar membatik ini,selain anak-anak mengenal batik dan proses membatiknya sejak dini,saya berharap dikemudian hari ada anak dari kampung 1001malam bisa jadi usahawan dan bisa membuka usaha batik ” tutupnya.

(Sigit Santoso)

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *