Menyongsong Natal, PMKRI Surabaya Bagikan Sembako untuk Warga di Gedung Setan, Kota Surabaya

pmkri surabaya

Surabaya, POJOKREDAKSI.COM – Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Surabaya Sanctus Lucas kembali mengadakan kegiatan bakti sosial berupa pembagian sembako untuk warga di Gedung Setan, Jl. Banyu Urip Wetan I A No.107, RT.001/RW.06, Banyu Urip, Kec. Sawahan, Surabaya, Jawa Timur pada Jumat, (22/12/2023).

PMKRI Cabang Surabaya melalui Presidium Gerakan Kemasyarakatan Periode 2023-2024, Leonardus Gabur menyampaikan bahwa aksi bagi-bagi sembako untuk warga kurang mampu merupakan bentuk pelibatan PMKRI Cabang Surabaya dalam membantu masyarakat.

“Aksi bagi-bagi sembako merupakan kegiatan rutin yang dilakukan PMKRI Cabang Surabaya sebagai bentuk pelibatan PMKRI Cabang Surabaya dalam membantu masyarakat, khususnya masyarakat kurang mampu,” ungkap Leonardus.

Ketua Presidium PMKRI Cabang Surabaya periode 2023-2024, Olimpius Kurniawan menyampaikan bahwa bakti sosial pembagian sembako merupakan kegiatan menyongsong Natal.

“Bakti sosial bagi-bagi sembako kepada warga masyarakat merupakan kegiatan yang dilakukan menyongsong Natal,” jelas Kurniawan.

Lebih lanjut, pemuda yang akrab disapa Popin Kurniawan tersebut menjelaskan tentang pentingnya keterlibatan anak muda dalam gerakan sosial kemasyarakatan di samping sebagai corong aspirasi informal.

“Per hari ini, keterlibatan anak muda dalam gerakan sosial kemasyarakatan sangat penting selain sebagai corong aspirasi informal. Sudah saatnya anak muda hadir di tengah masyarakat, mendengar keluhan serta mencium keringat rakyat agar betul-betul memahami persoalan kolektif masyarakat,” ujar Kurniawan.

Untuk diketahui Gedung Setan sendiri dulunya adalah bekas Kantor Gubernur Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) di Jawa Timur dan berdiri sejak tahun 1809. Setelah VOC bangkrut dan tidak lagi tinggal di Indonesia, bangunan lawas dua lantai ini menjadi milik Dokter Teng Sioe Hie.

Baca Juga :  Panitia Transit Siap Sambut Arus Balik Penggembira Muktamar ke-48 di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya

Namun bangunan tersebut tidak dijadikan tempat tinggal oleh Dokter Teng Sioe Hie karena setelah kepergian VOC, lahan kosong di kanan-kiri gedung dijadikan tempat pemakaman Tionghoa. Oleh sebab itu, warga menyebut bangunan tersebut sebagai ‘Gedung Setan’. Pasalnya, lokasi gedung yang usianya sudah sekitar 200 tahun di tengah area pemakaman Tionghoa.

(Sigit Santoso)

Yuk! baca artikel menarik lainnya di GOOGLE NEWS

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *