Ironis: Gubernur NTT dinilai tidak punya nyali

Jakarta, POJOKREDAKSI.COM
Pegiat anti korupsi yang tergabung dalam Gerakan Republik Anti Korupsi (GRAK), dan Forum Pemuda Penggerak Perdamaian dan Keadilan (FORMADDA) NTT, menyoroti permintaan Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ketika menerima audiensi Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTT, Hutama Wisnu di ruang kerja gubernur NTT (7/3/2022). Dalam audiensi tersebut, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menyampaikan dua permintaan yaitu Kejaksaan Tinggi NTT untuk mempercepat penyelesaian kasus pembunuhan Astrid dan Lael dan keterlibatan kejaksaaan dalam penanganan dan penertiban aset-aset dari pemerintah daerah.

“Kita tentunya harus berterima kasih kepada pak gubernur telah peduli dengan kasus pembunuhan Astrid dan Lael yang selama ini menjadi perhatian tidak hanya masyarakat NTT tapi seluruh masyarakat Indonesia. Namun perlu ingat bahwa lambatnya penanganan kasus pembunuhan Astrid dan Lael bukan sepenuhnya tanggungjawab Kejati NTT tapi di kepolisian, karena kasus pembunuh merupakan tindak pidana umum yang tidak membutuhkan intervensi pemerintah. Kami menduga permintaan untuk mempercepat penyelesaian kasus pembunuhan Astrid dan Lael oleh gubernur NTT hanyalah upaya untuk meraih simpati publik. Yang menjadi pertanyaan kita adalah mengapa gubernur NTT tidak meminta Kepala Kejaksaan Tinggi NTT untuk mempercepat penyelesaian kasus MTN pada Bank NTT? Mengapa gubernur NTT tidak meminta menyelesaikan Kajati NTT kasus yang memiliki hubungan dengan tanggung jawab gubernur sebagai kepala daerah?”, tanya Ketua Grak, Yohanes Hegon Kelen Kedati.

“Masyarakat NTT sedang menunggu Kepala kejaksaan Tinggi NTT yang baru, Bapak Hutama Wisnu agar segera menyelesaikan kasus MTN dan dugaan tindakan fraud yang menyebabkan kerugian negara pada BUMD Propinsi NTT, PT. Bank NTT”. Jelas bahwa terkait BUMD khususnya PT. Bank NTT, tanggung jawab dan kewenangan gubernur NTT menjadi pemegang saham pengendali haruslah dapat memastikan bahwa masalah MTN dan dugaan kasus fraud yang potensi kerugikan-nya hampir kurang lebih 380 Miliar (250 M diketahui dari LHP DTT BPK pada Bank NTT dan 130 M dari dugaan kasus kredit macet PT. Pundimas Budi Nusa) dapat segera terselesaikan”, ujar Hegon.

“Lantas kita bertanya, apakah tidak ada perhatian yang serius dari VBL terkait kasus MTN dan kasus dugaan fraud di Bank NTT? tidak mungkin VBL tidak tahu menahu terkait masalah di Bank NTT. jadi, apakah alasan VBL meminta Kejati segera menyelesaikan kasus pembunuhan Astrid dan Lael dibanding meminta untuk menyelesaikan kasus MTN dan dugaan fraud di Bank NTT? Apakah kasus pembunuhan Astrid dan Lael lebih mendapatkan simpati masyakat dibanding kasus MTN dan dugaan Fraud di Bank NTT yang terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya sebagai kepala daerah? Apakah ada ketakutan VBL sebagai kepala daerah kasus MTN dan kasus dugaan fraud pada Bank NTT dipercepat proses hukumnya? Kami menilai bahwa VBL tidak punya nyali untuk meminta secara tegas dan serius kepada Kepala Kejaksaan Tinggi NTT, yang baru, Bapak Hutama Wisnu agar segera mempercepat penyelesaian kasus MTN dan kasus dugaan fraud di Bank NTT. Ironis memang. Terkait kasus yang tidak berhubungan dengan tanggung jawab dan kewenangannya sebagai kepala daerah, VBL minta segera dipercepat penyelesaiannya namun terkait kasus yang berhubungan dengan tanggung jawab dan wewenangnya VBL diam. Ada Apa ini? Mengapa ada kesan VBL takut kalau penyelesaian kasus MTN dan kasus dugaan fraud di Bank NTT dipercepat? Apakah ada indikasi dugaan VBL tahu betul duduk perkara masalah di Bank NTT dan memilih untuk mendiamkannya?”,tukik Hegon

Baca Juga :  Bupati Pakpak Bharat dilantik, Demokrat: Majukan Pertanian dan Kesejahteraan Guru

Grak dan Formadda NTT juga mengucapkan selamat kepala Bapak Hutama Wisnu yang telah dilantik menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi NTT dan meminta agar sebagai kepala kejaksaan tinggi NTT yang baru dapat fokus dan berkomitmen untuk mempercepat penyelesaikan kasus MTN dan kasus dugaan fraud di Bank NTT agar masalah ini tidak berlarut-larut.

POJOKREDAKSI.COM

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *